Anda kolektor tanaman atau hobiis? Tentu tak asing dengan tanaman tin.
Ya, pohon tin dikenal sebagai tanaman langka lagi berkhasiat. Buah tin bisa dikonsumsi oleh penderita diabetes. Pun daunnya, cocok untuk obat diabetes. Kulit buahnya tak mau kalah, mengandung kumarin, salah satu bahan terapi kanker prostat.
Bahkan, masyarakat Eropa dan Amerika terbiasa mengonsumsi buah tin. “Pemanfaatan buahnya dimakan langsung untuk konsumsi segar atau dibuat selai. Kalau di Perancis atau Amerika juga dibuat salad, juga dibikin tumis,” ujar Fauzi Effendi, kolektor dan pemulia tanaman langka di kawasan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan. Kehadiran tin sebagai pendatang juga memunculkan decak kagum lantaran banyak yang menganggap pemilik nama ilmiah Ficus carica ini tidak bisa dibudidayakan di Indonesia.
Harga Menjulang
Menurut Fauzi, tin merupakan tanaman asli kawasan Mediterania (Eropa Selatan). “Varietasnya banyak sekali. Ada 500-600 varietas. Terutama banyak dikembangkan di Turki, Spanyol, dan Perancis. Di Amerika itu perkebunannya yang paling besar ada di California,” imbuhnya.
Varietas tin yang banyak dikembangkan di Indonesia adalah Green Yordan asli dari Yordania. Menurut pria yang mengoleksi tin sejak 2006, beberapa bulan terakhir ini permintaan bibit tin tinggi tetapi suplainya belum bisa memenuhi sehingga pembeli harus menunggu beberapa minggu sampai bibit siap dijual.
Dari sisi bisnis, tin sangat potensial ditekuni. Fauzi mengaku, sebulan bisa habis 100-200, bahkan kadang sampai kehabisan stok. Pria yang sejak setahun terakhir berbisnis bibit tanaman tin ini mematok harga jual bibit Rp100 ribu - Rp350 ribu/batang setinggi 30-50 cm. “Yang jenis baru dari Perancis saya jual sekitar Rp800 ribu/pohon,” imbuhnya. Peminatnya kebanyakan dari Jateng dan Jatim. “Kalimantan dan Sulawesi juga ada,” tambah pria kelahiran 16 Agustus 1961 ini. Koleksinya ada 30 varietasnya, tetapi yang dikomersialkan baru 10 varietas.
Matahari Cukup
“Kebetulan Indonesia cocok banget (iklimnya). Mataharinya cukup,” kata Fauzi, menjawab pertanyaan tentang budidaya tin di Indonesia. Perawatan pohon tin pun cukup sederhana. “Sama persis sebetulnya dengan pohon-pohon buah lainnya. Kita kasih pupuk kotoran kambing. Dan kalau mau cepat, kasih pupuk kimia seperti NPK. Itu bagus nanti tumbuhnya, beberapa varian tumbuhnya bagus,” terangnya.
Tin bisa ditanam di tanah atau di pot sebagai tanaman buah dalam pot (tabulampot). Memang ditanam di tanah lebih bagus karena sosoknya menjadi lebih besar. Lebih besar berarti lebih produktif,” tutur Fauzi. Media tanamnya berupa sekam, pupuk kompos, dan pupuk kambing halus yang sudah matang.
Penyiramannya cukup dua kali sehari. “Dia perlu air tapi dia nggak suka yang becek. Karena itulah kita bikin komposisi pupuknya itu pupuk kambing halus dan kompos agar dia porous (sarang). Jadi kalau disiram nggak tergenang,” papar ayah dua anak ini.
Perbanyakan tin bisa dengan biji, setek, ataupun cangkok. Namun, pengalaman Fauzi, “Setek itu bisa lebih banyak. Kalau cangkok’kan minimal ada batang kerasnya, kira-kira 20 cm. Tapi kalau setek itu kita bisa ambil dua-tiga mata tunas, hasilnya lebih banyak dan batang yang dipotong bisa tumbuh tunas lagi. Jadi kalau skala besar untuk bisnis lebih menguntungkan.”
Serempak tapi Bertahap
Menurut Sarjana Farmasi lulusan Universitas Indonesia ini, pertumbuhan buah tin bagus sepanjang mendapatkan sinar matahari yang cukup. Berbuahnya pun bisa sepanjang tahun. “Cuma mateng-nya agak aneh tin itu, mateng-nya bertahap,” timpalnya. Buah yang juga dikenal dengan nama ara ini akan muncul secara serempak tetapi masak secara bertahap. “Mungkin hari pertama dia ada dua, terus minggu kedua ada tiga, jadi lambat mateng-nya. Selama mataharinya cukup, dia akan berbuah terus,” terangnya. Beberapa varietas, sambung dia, produktivitasnya bagus. Varietas Brown Turkey, Red Israel, dan Conadria bisa menghasilkan 250-300 buah dalam satu pohon.
Saat musim hujan proses pematangan buah menjadi lambat. Rasa buahnya pun kurang manis. Jika kondisi lahan tanamnya basah atau becek, buah tin juga bisa rontok. Untuk mengatasi itu, Fauzi membuat gundukan lalu memperbaiki drainasenya.
Pada umur 4-5 bulan, tanaman mulai berbuah tetapi jumlahnya belum banyak. Sebaiknya, pohon tin dibesarkan dulu hingga umur dua tahun agar berbuah optimal. Jika pada umur 5-6 bulan sudah berbuah, biarkan saja untuk belajar menghasilkan buah.
Pengganggu tanaman tin yang perlu diperhatikan adalah cendawan karat daun dan hama kutu putih. Untuk mengendalikan karat daun, Fauzi membuang daun-daun yang bergejala agar penyakit tidak menyebar. Sementara kutu putih, menurut pengalaman dia, dihindarkan dengan menjauhkan tin dari tanaman berbunga yang sudah dihampiri kutu putih. Mudah bukan perawatannya?
Yuk, tambah koleksi tanaman baru.
Windi Listianingsih, Renda Diennazola
Dicopy utuh dari http://170042719www.agrina-online.com/redesign2.php?rid=14&aid=3658
1. Kandungan Kalium , Omega 3 dan Omega 6 pada buah Tin/ Ara membantu untuk menjaga tekanan darah tinggi dan serangan Jantung koroner. 2. Buah Tin/ Ara kaya serat makanan, yang membuat mereka sangat efektif untuk program penurunan berat badan.( Obesitas) . 3. Bahkan daun dari tanaman Tin memiliki sifat penyembuhan. Rebusan daun pohon Tin/ ara dapat membantu pasien diabetes mengurangi jumlah asupan insulin. 4. Mengkonsumsi buah tin/ ara dengan rutin dapat membantu mengurangi risiko Kanker Payudara dan Kanker Kolon. 5. Kandungan Coumarin pada buah TIN , juga dapat mengurangi resiko Kanker Prostate. 6. Kandungan Kalsium dan Kalium dalam buah Tin/ ara mencegah penipisan tulang ( Osteoporosis) , dan membantu untuk meningkatkan kepadatan tulang. Dalam 100 gram buah Tin mengandung 241mg Calsium , 2 X lebih tinggi dari kandungan Calsium pada susu( 118mg per 100 gram) . 7. Tryptophan, dalam buah Tin/ ara, menginduksi tidur yang baik dan membantu menyingkirkan gangguan tidur seperti insomnia. 8. Mengkonsumsi buah Tin/ ara mengurangi kelelahan , meningkatkan daya memori otak dan mencegah Anemia. 9. Karena efek laksatif, mengkonsumsi buah ini sangat membantu untuk mengobati sembelit kronis. 10. Konsumsi harian buah Tin/ ara direndam ( 2-3 buah ) merupakan obat yang efektif untuk terapi penyembuhan wasir. 11. Serat larut yang terdapat pada buah TIN disebut Pektin, dalam buah Tin membantu dalam mengurangi kolesterol darah. 12. Bila diterapkan pada kulit, Tin/ ara dipanggang bisa menyembuhkan radang seperti abses dan bisul. 13. Karena kadar air yang tinggi, tumbuk buah ara bertindak sebagai pembersih kulit yang sangat baik dan membantu dalam mencegah dan menyembuhkan jerawat . 14. Buah Tin kaya akan kalsium dan kalsium alternatif yang sangat baik untuk terapi pengobatan orang-orang yang alergi terhadap produk susu . 15. Buah Tin kaya akan Phenol dan Benzaldehid alami sebagai Zat Anti Tumor serta dapat membunuh Micro-organisme Pathogen, Jamur dan Virus dalam tubuh manusia.(Sumber Kaskus)
Jual Berbagai Jenis Pohon Buah Tin : "BUDIDAYA BUAH TIN INDONESIA" Anak Bangsa Nursery - Perum Banjarsari Asri Gg X No.15 Cerme Gresik Jawa Timur 61171 - Info : H.M Kuntajaya Ahmad,ST via Email/FACEBOOK : pohonbuahtin@yahoo.com / PEMESANAN BIBIT BUAH TIN : Hj. Risna Kuntajaya,ST ,Via Phone :081331952345